Kumpulan soal dan jawaban ulangan akhir semester (UAS) prakarya kelas 8 SMP mulai dari materi prakarya kelas 8 semester 1 dan semester 2.. Sahabat Pendidikan, dalam pelaksanaan ulangan akhir semester (UAS) atau penilaian akhir semester (PAS) maka guru pastinya akan sibuk dalam membuat soal begitu juga dengan siswa yang juga akan sibuk belajar untuk mempersiapkan diri dalam
Limbahsendiri dapat diolah dengan menggunakan cara penyaringan, filtrasi, atau juga dengan menggunakan teknologi membran yang canggih. Selain itu juga bisa menggunakan proses reduksi sampai oksidasi atau juga bisa dengan menggunakan cara aerob dan anaerob.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Limbah Padat? Mungkin anda pernah mendengar kata Limbah Padat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, macam, jenis, dampak, cara, proses, pengolahan, metode, sumber, klasifikasi dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Limbah Padat Limbah padat adalah benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal dari suatu aktifitas dan bersifat padat. Limbah bahan berbahaya dan beracun B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun dan karena sifat dan konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Macam-Macam Limbah Padat Secara umum, limbah padat terdiri atas, antara lain Limbah padat mudah tersulut Limbah padat suka tersulut Limbah padat mudah mereput Limbah padat mudah di daur ulang Limbah radioakif Lumpur Gumpalan bangunan Jenis Limbah Padat Berikut ini adalah jenis-jenis limbah padat yaitu Kertas Kayu Kain Karet/kulit tiruan Plastik Metal Gelas/kaca Organik Bakteri Kulit telur Dampak Limbah Padat Berikut ini terdapat beberapa dampak dari limbah padat, yakni sebagai berikut Bisa mengakibatkan gas beracun, misalnya asam sulfat H2S, amonia NH3, methan CH4, CO2. Gas tersebut akan dampak apabila limbah padat ditumpuk dan mereputkarena terdapat mikroorganisme. Bisa menyusutkan tingkat udara pada sampah yang disusun. Bisa menyusutkan tingkat air karena limbah padat umumnya langsung dibuang pada lautan ataupun berdampingan dengan air limbah. Bisa mengakibatkan kehancurakn pada permukaan tanah. Cara Penanganan Limbah Padat Berikut ini cara penanganan limpah padat, yakni sebagai berikut 1. Replace Replace ialah usaha menyusutkan polusi dengan memakai barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya menggunkana daun menjadi pelapis dari pada plastik, mengubah kantong plastik biasa dengan plastik ramah lingkungan. 2. Reduce Reduce ialah usaha untuk menyusutkan polusi denga memakai barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memakai produk yang umum diisi ulang. 3. Recycle Recycle ialah usaha menyusutkan polusi lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah melewati penyelesaian dan teknologi khusus. Contohnya Memilih kemasan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. 4. Reuse Reuse ialah usaha menyusutkan polusi lingkungan dengan cara memakai dan memilihkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Contohnya memilihkan botol ataupun kaleng bekas menjadi wadah, memilihkan kain perca berupa keset dan lain sebagainya. Proses Pengolahan Limbah Padat Dalam proses pengolahan limbah padat terdapat 4 proses, yaitu Pemisahan yaitu karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbeda dan kandungan yang berbeda juga maka harus dipisahkan terlebih dahulu. Sistem pemisahan ada 3 cara, yaitu Sistem balistik yaitu pemisahan untuk mendapatkan ukuran atau berat yang seragam. Sistem gravitasi yaitu Sistem pemisahan berdasarkan gaya berat. Sistem magnetis yaitu sistem penisahan berdasarkan sifat magnet. Penyusunan ukuran Pengomposan Pembuangan limbah Pengolahan Sampah Pengolahan sampah yang baik sangat dipengaruhi oleh peran masyarakat. Selama ini sampah hanya dibuang begitu saja tanpa dikelola atau didaur ulang, dan pemilahan sampah tidak optimal bahkan tidak dilakukan. Sehingga menyebabkan volume sampah semakin meningkat di TPA. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah dapat dilakukan dari kegiatan sederhana yaitu Mengganti pemakaian kantong pelastik dengan tas ketika berbelanja atau melakukan kegiatan lainnya; Membiasakan pemakaian wadah makanan atau minuman yang tidak sekali pakai; Mengurangi pemakaian sedotan plastik; Sedapat mungkin tidak selalu membuang sampah organik, plastik, dan kertas, tetapi cobalah untuk mengumpulkan dan/atau mendaur ulang sampah pelastik dan kertas, serta membuat pupuk kompos dari sampah yang kita hasilkan; Menghemat pemakaian kertas dan menggunakan kertas bekas; Membeli barang atau produk daur ulang; Menyediakan tempat sampah sesuai karakteristik sampah organik, daur ulang, guna ulang, residu, dan B3; Memilah sampah sesuai karakteristik organik, daur ulang, guna ulang, residu, dan B3 pada saat dibuang ke tempat sampah. Metode Pengolahan Limbah Non B3 Berikut ini adalah beberapa metode pengolahan limbah non b3 yaitu Reuse Penggunaan kembalai limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahn kimia, fisika, biologi dan termal Recycle Mendaur ulang komponene yang berguna melalui proses tambahan dalam kimia, fisika, biologi dan atau termal menghasilkan produk yang sama atau berbeda Pemulihan Pemulihan komponene berguna untuk proses kimia, fisika biologi dan termal Reduce Jika limbah tidak dapat di 3R maka penggunaan nya harus dikurangi Dasar Penentuan metode pengolahan limbah non B Hasil identifikasi limbah awal sebelumpengolahan sumber, dampak pencemaran, jenis, sifat….sehingga didapatkan karakteristik limbah Pertimbangan detail tentang aspek ekonomis, teknis, keamanan, kehandalan dan kemudahan pengoperasian Teknologi tepat guna sesuai karakter limbah Studi kelayakan Percobaan skala lab Dengan tujuan untuk Memamstikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses yang sesuai dengan karakteristik limbah yang diolah Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mennetukan efisiensi pengolahan yang diharapkan Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penenrapan sekala sebenarnya Sumber Limbah Padat Beberapa sumber dari limbah padat antara lain Sampah buangan rumah tangga termasuk sisa bahan makanan, sisa pembungkus makanan dan pembungkus perabotan rumah tangga sampai sisa tumbuhan kebun dan sebagainya. Sampah buangan pasar dan tempat-tempat umum warung, toko dan sebagainya termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan dan sampah pembungkus lainnya, sisa bangunan, sampah tanaman dan sebagainya. Sampah buangan jalanan termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan, sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus bahan makanan dan bahan lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta bangkai hewan. Sampah industri termasuk diantaranya air limbah industri, debu industri. Sisa bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya. Pertanian Klasifikasi Limbah Padat Penggolongan jenis limbah padat dapat didasarkan pada komposisi kimia, sifat mengurai, mudah tidaknya terbakar, berbahaya dan karakteristik. Berdasarkan karakteristiknya limbah padat dibedakan 1. Garbagesampah basah Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayur-sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk. 2. Rubbishsampah kering Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor. Sampah yang mudah terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, kardus, plastik dan lain-lain. Sedangkan sampah yang tidak dapat/ sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran. 3. Abu Ashes Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari jenis zat yang mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-pabrik industri. 4. Street cleaningsampah dari jalan Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan dan lain-lain. 5. Industrial wastessampah industri Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/ tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa Bahan kimia beracun Bahan berbahaya Bahan kimia Mineral Residu dan Organik Residu patologi radiologi Kayu dan kertas Demolition wastessampah bangunan Hazardous wastessampah berbahaya Water treatment residu Contoh Limbah Padat Dibawah ini adalah macam-macam contoh limbah padat yakni sebagai berikut Kardus kemasan -Seng -Amplas -Serbuk Kayu -Kertas -Plastik. Sisa makanan -Plastik -Kertas -Sisa Bangunan -Kardus -Kaleng -Bekas kemasan makanan. Sisa Jerami -Kotoran Hewan -daun daun. Demikian Penjelasan Materi Tentang Limbah Padat Pengertian, Macam, Jenis, Dampak, Cara, Proses, Pengolahan, Metode, Sumber, Klasifikasi dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Diabwah ini yang bukan merupakan teknik pengolahan limbah padat yaitu a. Scrubber b. Lanfill c. Composting d. Incinerator e. Daur ulang 12. Apabila ikan yang tercemar oleh limbah B3 kemudian dikonsumsi ibu hamil, maka keturunannya kemungkinan akan menderita a. Cacat pada saraf b. Buta warna c. Asma d. Hidrosefalus e. Semua jawaban benar 13.Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki di lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah terdiri dari zat atau bahan buangan yang dihasilkan proses produksi industri yang kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya Kristanto, 2004. Limbah Cair Limbah dapat dikenali berdasarkan karakteristiknya, adapun karaktiristik limbah adalah sebagai berikut Kristanto, 2004 Berupa partikel dan padatan, baik yang larut maupun yang mengendap, ada yang kasar dan ada yang halus. Berwarna keruh dan suhu tinggi. Mengandung bahan yang berbahaya dan beracun, antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, bersifat sebagai oksidator dan reduktor yang kuat, mudah membusuk dan lain-lain. Mungkin dalam jangka waktu singkat tidak akan memberikan pengaruh yang berarti, namun dalam jangka panjang mungkin berakibat fatal terhadap lingkungan. Jenis-jenis Limbah Berdasarkan wujud atau karakteristiknya, limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Kristanto, 2004 sebagai berikut Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat mencemari lingkungan. Limbah gas dan partikel adalah limbah yang banyak dibuang ke udara. Gas/asap, partikulat, dan debu yang dikeluarkan oleh pabrik ke udara akan dibawa angin sehingga akan memperluas jangkauan pemaparannya. Partikel adalah butiran halus yang mungkin masih terlihat oleh mata telanjang, seperti uap air, debu, asap, fume dan kabut. Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, dan bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yang dapat didaur-ulang misalnya plastik, tekstil, potongan logam dan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan sumbernya, limbah dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut Zulkifli, 2014 Limbah domestik atau rumah tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk atau rumah tangga dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, gedung perkantoran dan sebagainya. Limbah industri adalah merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri. Limbah pertanian adalah limbah pertanian yang berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan. Limbah pertambangan adalah limbah pertambangan yang berasal dari kegiatan pertambangan. Limbah pariwisata adalah limbah limbah yang berasal dari sarana transportasi yang membuang limbahnya. Limbah medis adalah limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis mirip dengan sampah domestik pada umumnya. Berdasarkan sifat kimianya, limbah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut Wardhana, 2004 Limbah organik adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena bahan buangan organik dapat membusuk atau terdegradasi maka akan sangat bijaksana apabila bahan buangan yang meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air. Dengan bertambahnya populasi mikroorganisme di dalam air maka tidak tertutup pula kemungkinannya untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Bahan anorganik biasanya berasal dari industri yang melibatkan penggunaan unsur-unsur logam seperti TimbalPb, Arsen As, Kadmium Cd, Air raksa Hg, Krom Cr, Nikel Ni, Kalsium Ca, Magnesium Mg, Kobalt Co, dan lain-lain. Dampak dan Efek Limbah Limbah adalah sisa hasil kegiatan produksi yang memiliki dampak dan efek buruk baik terhadap lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup. Dampak atau efek yang ditimbulkan dari limbah antara lain adalah sebagai berikut Sugiharto, 1987 a. Gangguan terhadap kesehatan Air limbah sangat berbahaya bagi manusia karena terdapat banyak bakteri pathogen dan dapat menjadi media penular penyakit. Selain itu air limbah juga dapat mengandung bahan beracun, penyebab iritasi, bau, suhu yang tinggi serta bahan yang mudah terbakar. b. Gangguan terhadap kehidupan biotik Banyak zat yang terkandung di dalam air limbah menyebabkan kadar oksigen terlarut dalam air menurun sehingga kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu. Temperatur limbah yang tinggi juga dapat menyebabkan kematian organisme air. Kematian bakteri akan menyebabkan penjernihan air limbah menjadi terhambat dan sukar diuraikan. c. Gangguan terhadap keindahan Limbah yang mengandung ampas, lemak, dan minyak akan menimbulkan bau, wilayah sekitar akan licin oleh minyak, tumpukan ampas yang mengganggu, dan gangguan pemandangan. d. Gangguan terhadap benda Air limbah yang mengandung gas CO2 akan mempercepat proses terbentuknya karat pada benda yang terbuat dari besi dan bangunan. Kadar pH limbah yang terlalu rendah atau tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada benda yang dilaluinya. Lemak pada air limbah akan menyebabkan terjadinya penyumbatan dan membocorkan saluran air limbah. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan material karena biaya perawatan yang semakin besar. Pengolahan Limbah Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan dan merusak kesehatan makhluk hidup. Berikut ini adalah beberapa cara pengolahan limbah yang dapat dilakukan secara sederhana, antara lain sebagai berikut Notoadmojo, 2007 a. Pengenceran dilution Limbah cair diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian dibuang ke badan air. Semakin bertambahnya penduduk, maka semakin meningkat kegiatan manusia. Artinya, air limbah yang harus dibuang bertambah banyak. Maka, diperlukan air pengenceran yang banyak pula. Oleh sebab itu, cara ini dapat dilakukan pada tempat-tempat yang banyak air permukaannya. b. Kolam Oksidasi oxidation ponds Pada prinsipnya, cara ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Limbah cair dialirkan ke kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu dilapisi apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah terbuka sehingga sirkulasi angin baik. Cara kerjanya ganggang melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga dihasilkan oksigen. Oksigen tersebut digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam limbah cair. Sebagai hasilnya, nilai BOD akan berkurang sehingga relatif aman bila dibuang ke badanbadan air. c. Irigasi irrigation Limbah cair dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu, limbah cair dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama untuk limbah cair yang berasal dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lainnya dimana kandungan zat organik dan protein cukup tinggi untuk tanaman. Daftar Pustaka Kristianto. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta Andi. Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta Salemba Teknika. Wardhana, Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Keempat. Yogyakarta Andi. Sugiharto. 1987. Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Jakarta Universitas Indonesia. Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta.