Seorangsaksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt dalam Mengasah Pribadi Yang Unggul Dengan Jujur, Santun, Dan Malu . Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Satuan Pendidikan SMP Negeri Sungai Jauh Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester IX Sembilan / Ganjil Materi Pokok Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur Santun dan Malu Alokasi Waktu 3 Pertemuan 9 x 40 menit KI 1 KI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori. Menghargai perilaku yang mencerminkan tata krama, sopan santun dan rasa malu sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imron/377, al-Ahzab/3370dan hadis terkait. Memahami Ali Imron/377, al-Ahzab /3370serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memahami al-Baqarah/283dan hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu. Menyajikan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imran/377, al-Ahzabb/3370 dan hadis terkait. Menyajikan contoh perilaku tata krama, sopan-santun, dan rasa malu sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283dan hadis terkait. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan pengertian jujur dengan benar. dalil naqli tentang jujur dengan benar. pengertian santun dengan benar. dalil naqli tentang santun dengan benar. Menjelaskan pengertian malu dengan benar. dalil naqli tentang malu dengan benar. Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Berikut ini manfaat bersikap jujur. a Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar. b Orang jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua manusia. c Jujur akan mendatangkan keberkahan dari Allah Swt. Setiap rejeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allah Swt. Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. al-Ahzab/3370 Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah Allah Swt. memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaimana firman Allah Swt. al-Baqarah/283. Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt. b Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak. c Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” Muslim 1. Pertemuan Pertama 3JP a. Kegiatan Pendahuluan 10 menit 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam 2 Berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 3 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Asmaul Husna 4 Guru melakukan appersepsi dengan menampilkan gambar terkait tentang jujur, santun dan malu. 5 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 6 Guru memberikan tausiyah tentangcerita “Kesaksian Anas Bin Malik” 7 Peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 8 orang peserta didik. 8 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran b. Kegiatan Inti 90 menit a Guru menampilkan contoh prilaku jujur santun dan malu melalui tayangan video tentang “kejujuran”, “santun” dan “malu” b Semua peserta didik mengamati video tayangan dengan menyiapkan komentar tayangan a Setelah mengamati tayangan video diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tiap kelompok. b Tiap kelompok menuliskan 2 pertanyaan yang sesuai tema yang ditentukan, pada kertas yang sudah disediakan. c Masing-masing kelompok bertukar kertas pertanyaan dengan dipandu oleh guru. d Masing – masing kelompok membacakan pertanyaan yang sudah didapat dari kelompok lain. a Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi dengan sumber buku siswa a Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok membuat produk berupa mind mapping untuk menyusun konsep sebagai jawaban atas pertanyaan yang dipilih yaitu ; Kelompok 1 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang jujur Ø Menyebutkan contoh dan manfaat jujur Kelompok 2 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang santun Ø Menyebutkan contoh dan manfaat santun Kelompok 3 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang malu Ø Menyebutkan contoh dan manfaat malu a Masing-masing kelompok menuangkan hasil eksplorasi ke dalam kertas HVS dalam bentuk mind mapp tentang konsep jujur, santun dan malu a Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikanmind mapping hasil diskusinya b Kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan. 1 Guru memberikan penguatan materi tentang jujur, santun dan malu. 2 Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas. 3 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 Guru memberikan reward kepada kelompok dengan mnd mapp yang mempresentasikan dengan terbaik 6 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 7 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 8 Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh dari pembelajaran hari ini. 9 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa. E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1 Aspek sikap Observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, Jurnal 2 Aspek Pengetahuan Tes tertulis 3 Aspek Ketrampilan produk dan portopolio 2. Instrumen penilaian dan pedoman perskoran No. Indikator Butir Instrumen 1. Menjelaskan pengertian jujur dengan benar. Jelaskan pengertian jujur ! 2. Menyebutkan dalil naqli tentang jujur dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah jujur! 3. Menjelaskan pengertian santun dengan benar. Jelaskan pengertian santun ! 4. Menyebutkan dalil naqli tentang santun dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah santun! 5. Menjelaskan pengertian malu dengan benar. Jelaskan pengertian malu dalam Islam! 6. Menyebutkan dalil naqli tentang malu dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah malu yang positif ! Pedoman perskoran No Kunci skor 1. Jujur adalah berkata apa adanya sesua kenyataan 2. QS . ali imron/3 7 3. Santun adalah berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik, ucapannya kepada orang lainlemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perkataan. 4. QS. AL-BAQOROH/2 83 5. Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek serta merasa sangat tidak enak hati jka melakukan perbuatan tercela 6. QS. AL-BAQOROH/2 83 Jumlah Skor 100 A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Seseorang yang berkata apa adanya dan sesuai kenyataan disebut . . . . a. optimis c. santun b. jujur d. malu 2. Lawan dari jujur adalah . . . . a. dusta c. angkuh b. pamer d. ceroboh 3. Menurut QS. al-Ahzab/3370 Allah Swt. memerintahkan orang-orang beriman untuk . . . . a. bertakwa dan berikhtiar c. bertakwa dan berkata benar b. jujur dan santun d. santun dan malu 4. Di bawah ini yang merupakan salah satu manfaat jujur adalah .... a. diremehkan orang lain c. mudah diperalat orang lain b. hatinya gelisah d. hidupnya tenang 5. Berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik merupakan pengertian . . . . a. santun c. rendah diri b. malu d. tawadu’ 6. Santun mencakup dua hal, yakni . . . . aa. santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan ab. santun dalam hati dan menjaga perasaan orang lain cc. bertingkah laku baik dan ramah dd. rendah hati kepada orang lain dan lemah lembut 7. Salah satu manfaat sifat santun adalah . . . . aa. menjadikan diri kita mudah diterima orang lain bb. menjadikan diri kita mudah dipermainkan orang lain cc. hidup menjadi tertekan dan gelisah dd. sering merasa rendah diri di hadapan orang lain 8. Menahan diri dari perbuatan jelek, serta merasa sangat tidak enak hati jika melakukan perbuatan tercela adalah pengertian . . . . a. percaya diri c. santun b. optimis d. malu 9. Menurut hadis nabi bahwa iman ada . . . cabang dan malu merupakan sebagian dari iman. 10. Berikut ini adalah sifat malu yang tepat . . . . aa. Malu menghadiri pengajian umum bb. Malu tidak mengerjakan PR cc. Malu diejek teman bila berjilbab dd. Malu salat berjama’ah di masjid Terlampir Terlampir 2. Pengayaan Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru menjelaskan kembali materi tentan“Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu” dan melakukan penilaian kembali lihat poin E dengan soal yang sejenis. 3. Remedial Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contohnya boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran 30 menit setelah pulang sekolah. F. Media/Alat,Bahan dan Sumber Pembelajaran a. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta Departemen Agama RI. b. Muhammad Ahsan dan Sumiyati,2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/ Buku Siswa . Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Muhammad Ahsan dan Sumiyati, 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/Buku Guru. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.. Sungai Jauh, Juli 2019 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah Pendidikan Agama Islam HENDARTI YULIANA, ULYA WIJI ASTUTIK, NIP. 199405052019022008 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Penilaian Aspek Sikap Spiritual Nama Peserta didik ........................................................ NIS ........................................................ Kelas ........................................................ Indikator Terbiasa menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imron/377, al-Ahzab/3370 dan hadis terkait. Teknik Penilaian Observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal Penilai Guru, diri sendiri, antar peserta didik Rubrik penilaian Tanggal Pengamatan .............................. Sikap yang dinilai No. Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 1 Tidak menyontek saat mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2 Tidak melakukan plagiat mengambil/ menyalin karya orang lan tanpa menyebutkan sumber dalam menyusun karya tuls 3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya 5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. Jumlah Skor Keterangan Nilai Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek √ pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. Observer ........................................... Sikap yang dinilai . No. Pernyataan Skor 4 3 2 1 1 Sayaa mengerjakan tugas tanpa menjiplak hasil karya orang lain 2 Saya mengatakan kebenaran walau pahit adanya 3 Saya melaporkan kepada yang berwenang saat menemukan barang 4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan 5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman lain 6 Saya menghormati kepada kedua orang tua 7 Saya berkata dengan sopan santun terhadap bapak dan ibu guru 8 Saya menyayangi teman-teman di sekolah Jumlah skor Keterangan Nilai Petunjuk Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap spiritual dirinya sendiri. Berilah tanda cek √ pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut 4=selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3=sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1=tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. Observer ........................................... c. Penilaian Antar Peserta Didik Nama Pesrta didik Sikap Spiritual yang diamati jujur, santun No. Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 1 Tidak menyontek saat mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2 Tidak melakukan plagiat mengambil/ menyalin karya orang lan tanpa menyebutkan sumber dalam menyusun karya tuls 3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu ap adanya 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya 5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. 6 Menghormati kedua orang tua 7 Bertutur kata dengan sopan santun terhadap bapak dan ibu guru. 8 Menyayangi teman-teman di sekolah 9 Berprilaku yang baik dalam pergaulan bak di rumah, sekolah dan lngkungan 10 Malu berbuat yang tidak baik Jumlah skor Keterangan Kriteria Nilai Petunjuk Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 =sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. ........................................... Nama Peserta Didik Aspek yang diamati No. Hari/Tanggal Kejadian Nilai 1 2 Jumlah nilai Keterangan Kriteria Nilai A Sangat Baik = Jika peserta didikmendapatkan skor 86 – 100 B Baik = Jika peserta didikmendapatkan skor 76-85 C Cukup = Jika peserta didikmendapatkan skor 66-75 D Kurang = Jika peserta didikmendapatkan skor < 65 Catatan ........................................................................................... ..........,.................................. Guru Mata Pelajaran PAI ........................................... Lampiran 2 Penilaian ketrampilan Nama ......................................................... Kelas ........................................................ Indikator Teknik Penilaian Produk Penilai Guru Rubrik penilaian Penilaian Produk Membuat mind mapping a. Soal buatlah mind mapp materi mengasah pribadi yang unggul dengan jujur, santun dan malu Nama Kelompok ........................................ Anggota ....................................... Kelas ................ No. Aspek Skor 1-5 5 4 3 2 1 1 Perencanaan a. Konsep b. Ide dasar 2 Pelaksanaan a. Artistik Desain b. inovasi kreatif desain. c. Kesesuaian karya dengan tema d. kedalaman eksplorasi tema e. komunikatif dalam penyampaian pesan 3 Laporan Proyek a. Performans b. Presentasi/Penguasaan Total Skor Keterangan Nilai Keterangan penilaian 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik Catatan...................................................................... ................................................................................... Guru Mata Pelajaran PAI ........................................... Lampiran 3 Soal Pengayaan Kerjakan soal berikut ! Kunci Lampiran 4. Soal Remedial
Soaldan Jawaban materi Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu - Agama Islam (PAI) Kelas 9 SMP/MTs Berikut adalah soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Kelas IX SMP/MTs materi Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu lengkap dengan kunci jawaban.
Pernahkah kamu melihat orang yang berperilaku seenaknya sendiri dan tidak mau menghargai orang lain sama sekali. Orang semacam ini tidak dapat menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari. Sebagai contoh, anak muda harus bertata krama dengan menjaga ucapan yang santun kepada orang yang lebih tua. Hal semacam inilah yang selalu dicontohkan oleh Rasulullah saw. kepada kita. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang umat Islam, kita harus meneladani akhlak beliau. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menghiasi diri dengan akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan cerminan kesempurnaan iman seseorang. Makin sempurna iman seseorang akhlaknya akan makin baik pula. Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berperilaku burukdalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa apakah mereka akan hidup bahagia? Jawabannya tentu tidak, justru sebaliknya pikiran mereka merasa resah, hatinya gelisah, hidupnya sengsara baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan, mereka tidak disukai oleh keluarga, teman, dan masyarakat. Kebahagiaan dan ketenteraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia kepada siapa pun. Dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi unggul. Bangsa kita sangat membutuhkan peran orang-orang yang memiliki pribadi unggul untuk membangun peradaban modern yang IslamiA. TATA KRAMA Tata krama merupakan norma-norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Norma-norma dalam pergaulan ini menjadi penting untuk dipahami agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan pergaulan. Melalui tata krama, dimaksudkan agar seluruh lapisan anggota masyarakat akan merasa nyaman. Dengan tata krama, orang yang lebih muda dapat menghargai yang lebih tua, demikian sebaliknya orang yang lebih tua dapat menyayangi yang lebih muda. Rasa menghormati, menghargai, dan menyayangi tersebut kemudian tercermin dalam perilaku, penampilan, dan perkataan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, sering disebut kata etika. Etika memiliki makna yang sama dengan tata krama. Etika artinya norma-norma, nilai-nilai moral, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasan manusia dalam pergaulan antarsesama. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata krama yang berlaku. Etika dan tata krama pergaulan ini harus dipegang teguh supaya kepentingan setiap anggota masyarakat tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan memicu konflik bahkan perpecahan. Tata krama atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada berbagai tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di rumah, di masyarakat, bahkan di media sosial. Secara lebih rinci, tata krama meliputi tata krama dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan, dalam bersikap, dan dalam Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan 1 Berbahasa yang baik dan sopan, memilih kata-kata dan kalimat yang tepat, dan menghindari kata-kata yang kotor dan menyinggung perasaan lawan bicara. 2 Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dituakan, hendaknya menjaga pandangan mata dengan cara agak sedikit ditundukan. Demikian pula merendahkan volume suara dari lisan kita. 3 Di beberapa daerah, berlaku ketentuan tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi dari lawan bicara. 4 Memperhatikan dan mengarahkan pandangan kepada lawan bicara dengan sopan. 5 Tidak mendominasi pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberi kesempatan kepada lawan bicara untuk bicara. 6 Tidak memotong pembicaraan lawan bicara. 7 Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau menunjuk-nunjuk ke arah lawan bicara. 8 Ketika dalam posisi bertiga, tidak berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh salah satu orang dari mereka. Tidak boleh berbisik-bisik berdua tanpa memperdulikan teman yang lain. 9 Menghindari bergurau yang berlebihan dan tertawa terbahak-bahak. 10 Ketika memulai berbicara dengan alat komunikasi, ucapkan salam, mengenalkan diri, dan memastikan bahwa lawan bicara adalah orang yang kita maksud. Pada saat pembicaraan akan berakhir, maka mengucapkan terima kasih, menutup pembicaraan, dan mengucap Tata Krama Berkomunikasi di Media Sosial Sama halnya ketika berkomunikasi di dunia nyata, berkomunikasi di dunia maya pun harus mengedepankan sopan santun dan tata krama. Khususnya jika kita berkomunikasi dengan orang lain di jejaring sosial, tata krama dalam hal apa pun harus tetap diutamakan, seperti pada memasang status atau tweet, chatting, posting foto, video, link, note; taging; follow/add; dan memilih profil picture. Tata krama di dunia maya dapat membuat aktivitas sosial di dunia maya akan menjadi lebih nyaman karena adanya rasa saling menghargai dan menghormati di antara pengguna layanan jejaring sosial. Setiap pengguna layanan media sosial, mempunyai hak dan privasinya dan layak untuk dihargai serta dihormati. Oleh karenanya, pilihlah kata-kata dan kalimat yang baik ketika menggunakan media sosial. Ketika mengunggah gambar/meme atau sejenisnya, pilihlah gambar/meme yang baik, dan tidak menyinggung perasaan orang Tata Krama dalam BersikapSecara garis besar, bahasa tubuh terdiri atas bagaimana cara duduk, cara berdiri, cara kita menggunakan kedua tangan dan kaki, serta apa yang kita lakukan ketika berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini merupakan beberapa contoh bahasa tubuh yang perlu diperhatikan ketika berbicara atau berinteraksi dengan orang lain. 1 Jangan silangkan kaki dan tangan. 2 Lakukan kontak mata dalam tempo yang singkat, jangan menatapnya berlama-lama. 3 Buatlah jarak antara kedua kaki agar menunjukkan bahwa kita dalam keadaan nyaman dan percaya diri. 4 Posisikan bahu dalam keadaan santai. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kita tidak dalam kondisi tegang. 5 Mengangguk kecil ketika lawan bicara sedang berbicara. Hal ini menandakan bahwa kita memang sedang mendengarkan dan memperhatikan. 6 Tampakkan muka berseri, tersenyum, atau tertawa pada situasi dan kondisi yang Tata Krama dalam BerpakaianFungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-A’raf/726Artinya“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaianuntuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”. al-A’raf/726 Aurat merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusat dan lutut, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Tata krama berpakaian dalam ajaran Islam adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Adapun batasan berhias dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak, atau kebaikan budi Tata Krama 1 Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang lain. 2 Menjalin hubungan baik dengan orang lain. 3 Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi. 4 Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau bekerja. 5 Dapat meningkatkan karir SOPAN SANTUN Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup seharihari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak/Ibu guru dan staf tata usaha, bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga perasaan warga sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai, dan membahagiakan. Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan meningkat Seorang anak wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orang tua, di antaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Semua nasihat orang tua harus ditaati sepenuh hati karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau rida Allah Swt. adalah rida orang tua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita tunjukkan untuk menghormati keduanyaSikap sopan dan santun juga harus ditunjukkan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus diperlakukan dengan baik. Orang lain yang dimaksud di sini adalah sahabat, teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan, tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan Allah Swt. al-Baqarah/2 “Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang.” al-Baqarah/283 Melalui ayat tersebut, Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu Guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati orang lain. Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan kembali kepada diri yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya,a Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah Dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah Swt. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar RASA MALU Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini. Hadis tersebut menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan. Malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah Swt. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah Swt. itu Maha kuasa atas segala sesuatu. Allah Swt. Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran, dan hati kita semua diketahui oleh Allah beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya sebagai Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
MENGASAHPRIBADI YANG UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN DAN MALU : Materi PAI Kelas 9 Semester 2. Pada materi ini memuat tentang pengertian, contoh, macam-mac
Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berprilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia ? Jawabannya tentu tidak, sebaliknya mereka akan merasa resah. Kebahagiaan dan ketentraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi yang unggul. kita harus berprilaku mulia di berbagai lingkungan. Lingkungan Tolong Menolong Jujur Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. kejujuran sangat diperlukan dalam kehidupan. jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan karena itu kita harus bersikap jujur mulai sekarang, perhatikanlah QS. Ali Imran/377 berikut ini Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji akan terkena pedihnya azab dar Allah. Swt Kisah Teladan Mengenai Jujur Khalifah Umar Dan Gadis Jujur Source Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu. "Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu. "Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit." "Benar anakku," kata ibunya. "Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya. "Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya. Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu. "Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah." Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya. "Tidak, bu!" katanya cepat. "Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli. "Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal. "Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?" "Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa. "Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!" "Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya, "tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang. Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya. "Aku tidak mau melakukan ketidak jujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu. Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres. Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu. " Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meniggalkan gubuk ia cepat-cepat pulang ke rumahnya. Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Di ceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu. " Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya, " kata khalifah Umar. " Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat." Ashim bin Umar menyetujuinya. Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan. " Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan. Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya. "Bagaimana mungkin? Tuan adalah seorang putra khalifah , tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu. " Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajad seseorang disisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum. " Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar. Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya. Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka. " Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar. Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya. Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa arab. Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut , tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal yaitu santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt menyukai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Hadits ibnumajah 4178 حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَشَجِّ الْعَصَرِيِّ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yg dicintai oleh Allah; sifat santun & malu. [HR. ibnumajah No. 4178]. Source Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Sebaliknya, jika berprilaku tidak sopan, maka orang lain tidak akan menghargai dang menghormati kita. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya menyapa teman dengan ucapan “ assalamu’alaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas, dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada Swt. Memerintahkan aar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaiman firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah/283 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ Artinya Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Melalui ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yanng baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Melalui video kita jugadapat mengetahu mengenai apa itu santun berikut adalah video “Sejauh Mana Kamu Tahu Tentang Sopan Santun ? “ Banyak manfaat yang bisa dperoleh dari sikap sopan santun, di antaranya a. Mudah diterima oleh lain. Sikap santun akan menjadikan orang disenangi orang lain. b. Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. c. Dicintai allah Swt. Dan Rasul-Nya. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap sopan santun. Malu Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merrupakan sifat bawaan dan nuga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, latihan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut Dari Abu Hurairah dan Nabi saw. Beliau bersabda “Iman adalah pokonya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman. “ Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu maka ia kan hidup dalam keburukan. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a. Mencegah dari perbuatan tercela,b. Mendorong berbuat kebaikan. c. Mengantarkan seseorang meuju jalan yang diridai Allah Swt.
Etikamemiliki makna yang sama dengan tata karma. Etika artinya norma - norma, nilai - nilai moral, kaidah - kaidah dan ukuran - ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesame. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata karma yang berlaku.
0% found this document useful 0 votes2 views2 pagesOriginal TitleBAB 9 MENGASAH PRIBADI UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN DAN MALUCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views2 pagesBab 9 Mengasah Pribadi Unggul Dengan Tata Krama, Santun Dan MaluOriginal TitleBAB 9 MENGASAH PRIBADI UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN DAN MALUJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
tatakrama #santun #malu #pembelajaran #smp #pai #kelas9Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang agung.Sebagai umat Islam, kita haru
Melalui modul PAI Kelas 9 BAB 3 kita akan Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu. Silakan simak materi pembelajaran dan soal-soal asesmen yang sudah disediakan. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang agung. Sebagai umat Islam kita harus meneladani akhlak beliau. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menghiasi diri dengan akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan cerminan kesempurnaan iman seseorang. Semakin sempurna iman seseorang maka akhlaknya akan semakin baik pula. Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berperilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia? Jawabannya tentu tidak, justru sebaliknya pikiran mereka merasa resah, hatinya gelisah, hidupnya sengsara baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan mereka tidak disukai oleh keluarga, teman, dan masyarakat. Kebahagiaan dan ketenteraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia kepada siapa pun. Dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi unggul. Bangsa kita sangat membutuhkan peran orang-orang yang memiliki pribadi unggul untuk membangun peradaban modern yang Islami. Mari simak PAI Kelas 9 BAB 3 dengan topik Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu yang kami sajikan berikut ini. Jujur artinya adalah berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur. Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur. Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur. Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka. Sikap jujur tidak muncul dengan sendirinya, tetapi butuh latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur terus-menerus. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur? Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda, mari mulai dari diri kita sendiri dan mulai dari sekarang untuk berkata jujur. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya untuk bersikap jujur. Manfaat Bersikap Jujur Berikut ini adalah manfaat bersikap jujur. Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua akan mendatangkan keberkahan dari Allah Swt. Setiap rezeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allah Santun artinya adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik. Manfaat Bersikap Santun Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain, sehingga mudah diterima oleh orang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak, sehingga akan menambah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah Swt. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar Malu artinya adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” Muslim Hadis di atas menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri bila ia beriman, malu berdusta bila ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur maka pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan. Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak kemaksiatan. Manfaat Sifat Malu Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt. b Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak. c Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Video Materi PAI Kelas 9 BAB 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Berikut ini adalah media pembelajaran video untuk melengkapi pembelajaran kalian. Silakan disimak baik-baik ya…. Soal Asesmen Online PAI Kelas 9 BAB 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Setelah belajar lakukanlah asesmen mandiri menggunakan latihan soal berikut ini. Halaman Selanjutnya…… Soal Asesmen PAI Kelas 9 BAB 3 Pages 1 2
Videoini merupakan video pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas IX yang berisi rangkuman materi Bab 9 Mengasah Pribadi Ya
PERHATIKAN VIDEO BERIKUT INI1. Tata Krama merupakan norma – norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Norma – norma dalam pergaulan ini menjadi penting untuk dipahami agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan Krama mengandung nilai – nilai yang berlaku khusus pada daerah tertentu. Oleh karena itu, sangat mungkin tata karma satu daerah akan berbeda dengan daerah lain. Meskipun demikian, maksud dan tujuan adanya tata karma semuanya dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan rasa tenteram di dalam kehidupan tata karma, dimaksudkan agar seluruh lapisan anggota masyarakat akan merasa nyaman. Dengan tata karma, orang yang lebih muda dapat menghargai yang lebih tua, demikian sebaliknya, orang yang lebih tua dapat menyayangi yang lebih muda. Rasa menghormati, menghargai dan menyayangi tersebut kemudian tercermin dalam perilaku, penampilan dan perkataan yang diterapkan dalam kehidupan sehari – SAW bersabda Artinya Ibnu Sarh berkata Dari Nabi SAW, beliau bersabda Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia bukan dari golongan kami” Abu Dawud.Dalam kehidupan sehari – hari, sering disebut etika. Etika memiliki makna yang sama dengan tata karma. Etika artinya norma – norma, nilai – nilai moral, kaidah – kaidah dan ukuran – ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesame. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata karma yang berlaku. Etika dan tata karma pergaulan ini harus dipegang teguh supaya kepentingan setiap anggota masyarakat tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan memicu konflik bahkan karma atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari pada berbagai tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di rumah, di masyarakat, bahkan di media social. Secara lebih rinci, tata karma meliputi tata karma dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan, dalam bersikap dan dalam Tata Krama dalam Berkomunikasi Krama dalam berkomunikasi lisan sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam berhubungan dengan orang lain, hamper pasti melibatkan komunikasi lisan. Baik bertatap muka langsung, maupun menggunakan alat komunikasi. Cara berkomunikasi lisan dapat menjadi cerminan kepribadian seseorang. Tata karma dalam berkomunikasi lisan juga dapat mempengaruhi suasana pergaulan. Berikut ini contoh – contoh tata karma dalam berkomunikasi lisan1. Berbahasa yang baik dan sopan, memilih kata – kata dan kalimat yang tepat dan menghindari kata – kata yang kotor dan menyinggung perasaan lawan Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dituakan, hendaknya menjaga pandangan mata dengan cara agak sedikit ditundukkan. Demikian pula merendahklan volume suara dari lisan Di beberapa daerah, berlaku ketentuan tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi dari lawan Memperhatikan dan mengarahkan pandangan kepada lawan bicara dengan Tidak mendominasi pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberi kesempatan kepada lawan bicara untuk Tidak memotong pembicaraan lawan Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau menunjuk – nunjuk kearah lawan Ketika dalam posisi bertiga, tidak berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh salah satu orang dari mereka. Tidak boleh berbisik – bisik berdua tanpa memperdulikan teman yang Menghindari bergurau yang berlebihan dan tertawa terbahak – Ketika memulai berbicara dengan alat komunikasi, ucapkan salam, mengenalkan diri dan memastikan bahwa lawan bicara adalah orang yang kita maksud. Pada saat pembicaraan akan berakhir, maka mengucapkan terima kasih, menutup pembicaraan dan mengucap Tata Krama Berkomunikasi di Media halnya ketika berkomunikasi di dunia nyata, berkomunikasi di dunia maya pun harus mengedepankan sopan santun dan tata karma. Khususnya jika kita berkomunikasi dengan orang lain di jejaring social, tata karma dalam hal apapun harus tetap diutamakan, seperti pada memasang status atau tweet, chatting, posting foto, video, link, note tagging, follow / add dan memilih profil picture. Tata karma di dunia maya dapat membuat aktivitas social di dunia maya akan menjadi lebih nyaman karena adanya rasa saling menghargai dan menghormati di antara pengguna layanan jejaring social. Setiap pengguna layanan media social, mempunyai hak dan privasinya dan layak untuk dihargai serta karenanya, pilihlah kata – kata dan kalimat yang baik ketika menggunakan media social. Ketika mengunggah gambar / meme atau sejenisnya. Pilihlah gambar / meme yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang Tata Krama dalam Krama dalam bersikap juga sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Bersikap menyangkut tata cara menggunakan dan memposisikan bagian – bagian tubuh kita saat berinteraksi dengan orang lain. Meskipun tidak menggunakan kata – kata, sikap yang kita tunjukkan merupakan bahasa tubuh yang dapat ditangkap maknanya oleh orang garis besar, bahasa tubuh terdiri atas bagaimana cara duduk, cara berdiri, cara kita menggunakan kedua tangan dan kaki, serta apa yang kita lakukan ketika berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini merupakan beberapa contoh bahasa tubuh yang perlu diperhatikan ketika berbicara atau berinteraksi dengan orang Jangan silangkan kaki dan Lakukan kontak mata dalam tempo singkat, jangan menatapnya berlama – Buatlah jarak antara kedua kaki agar menunjukkan bahwa kita dalam keadaan nyaman dan percaya Posisikan bahu dalam keadaan santai. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kita tidak dalam kondisi Mengangguk kecil ketika lawan bicara sedang berbicara. Hal ini menandakan bahwa kita memang sedang mendengarkan dan Tampakkan muka berseri, tersenyum atau tertawa pada situasi dan kondisi yang Tata Krama dalam berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Al – A’raf/726Artinya “Wahai anak cucu Adam !. sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda – tanda kekuasaan Allah, mudah – mudahan mereka ingat” al – A’raf/726.Aurat merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan orang lain. Aurat laki – laki dewasa adalah antara pusat dan lutut, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Dengan demikian, jika bagian tubuh yang merupakan aurat tersebut tertutup oleh pakaian, akan terjaga dari pandangan orang – orang di sekitar, serta terjaga dari gangguan yang tidak diinginkan karena dipicu oleh Krama dalam berpakaian merupakan cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Sebagai seorang muslim, kita tentu harus berpakaian sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, tata karma berpakaian dalam ajaran Islam adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Adapun batasan berhias dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak atau kebaikan budi dan berhias merupakan keindahan tersendiri bagi manusia. Allah SWT juga menyukai keindahan dan keserasian. Oleh karena itu, Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk selalu berpakaian dan berhias dengan rapid an serasi sehingga enak Krama mengandung manfaat yang sangat besar, sebagai berikut a. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang Menjalin hubungan baik dengan orang Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadist berikut Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW, bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah, yaitu Sifat Santun dan Malu” Ibnu Majah.Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari – hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang sesame pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “Assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak / Ibu Guru dan staf tata usaha, bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga perasaan warga sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai dan membahagiakan. Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan anak wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orang tua, diantaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Semua nasihat orang tua harus ditaati sepenuh hati karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anak – anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau rida Allah SWT adalah Rida orang tua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita tunjukkan untuk menghormati di rumah kamu memiliki pembantu , apakah ia juga harus diperlakukan dengan santun? Seorang pembantu juga harus diperlakukan dengan sopan dan santun juga harus di tunjukan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk social, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus diperlakukan dengan baik. Orang lain yang di maksud di sini adalah sahabat, teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasullulah Saw. Mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan, tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan SWT memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesame manusia, sebagaimana firman Allah SWT. al – Baqarah/283Artinya “Dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari bani Israil, “janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada orang tua, kerabat, anak- anak yatim, dan orang- orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. “tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang. “ al-Baqarah/ 2 83. Melalui ayat tersebut, Allah swt. Memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/ Ibu Guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati orang lain. Ibarat sedang bercermin, ketika kita tersenyum, bayangan yang ada di cermin akan tersenyum kepada kita. Sebaliknya, kalau kita cemberut, bayangan yang ada di cermin juga akan cemberut kepada kita. Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan kembali kepada diri peristiwa perkelahian dipicu oleh perkataan kotor dan saling menghina. Jika ada orang mengejek dan menghina kita, sebaiknya kita menahan diri. Kita sikapi dengan bijaksana, sabar dan penuh kehati – hatian. Jika kita terpancing oleh amarah, kita akan rugi. Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir dan gelisah akan menghampiri manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya sebagai berikut a. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah Dicintai Allah SWT dan Rasul – Nya. Allah SWT mencintai hamba – Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah SAW juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar MaluMalu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa melu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut ini Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih dan malu termasuk cabangnya iman” MuslimHadits tersebut menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan factor pendorong bagi seseorang untuk melakukan rasa malu masih terpelihara dengan baik, seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak kemaksiatan. Seorang pejabat yang memiliki rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan bebas dari korupsi. Seorang pelajar akan percaya diri dalam mengerjakan soal ulangan tanpa menyontek karena didasari rasa malu. Seorang pedagang akan malu berbuat curang karena merasa dilihat Allah SWT. Seorang polisi akan malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu lintas. Aparat penegak hokum seperti hakim dan jaksa akan malu menerima suap dari tersangka karena ia takut azab dari Allah SWT. Seorang pria dan wanita akan berpakaian menutup aurat karena menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat karena adanya rasa malu dalam diri apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu, ia akan hidup dalam keburukan. Begitu hilang rasa malunya, hilang pula kepribadiannya sebagai seorang muslim. Ia akan terbiasa berbuat dosa, baik sembunyi – sembunyi maupun terang – terangan. Jika seorang pria maupun wanita tidak punya rasa malu, ia akan mengumbar auratnya. Seorang pejabat yang tidak punya rasa malu akan menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat guna memperkaya diri. Seorang pedagang yang tidak punya rasa malu akan membohongi pembelinya, barang jelek dikatakan bagus, barang murah dikatakan mahal. Jika seorang pelajar tidak punya sifat malu, ia dengan mudahnya berkata kotor, menyontek, memperolok – olok teman sendiri. Sungguh, dengan tidak adanya rasa malu, bencana moral dan kerusakan akhlak akan generasi muda Islam yang cerdas, ketahuilah bahwa malu bukan berarti tidak percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek teman – temannya atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di depan kelas. Terhadap hal – hal yang baik dan positif, kamu tidak boleh malu. Malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT, bukan karena selain – Nya. Pada saat kita malu berbuat sesuatu, tanyalah kepada hati kita “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan ?. Jika bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder atau rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus kamu dari mana sebenarnya sumber rasa malu ?. malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah SWT. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah beberapa manfaat dari sifat malu, diantaranya sebagai berikut a. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang – orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan – Nya
Setelahmembaca, menelaah dan mereflesikan materi pembelajaran tentang "Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu," guru dengan melibatkan siswa mengambil kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Guru selanjutnya menutup pembelajaran dan berdoa sejenak. # Kelas 9 # LKPD # Pendidikan # Pendidikan Agama Islam.
Berikut adalah RPP BAB 9 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas IX SMP/ Kompetensi Inti KIKI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaKI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannyaKI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mataKI-4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teoriB. Kompetensi Meyakini bahwa berbakti dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa malu adalah ajaran pokok Menunjukkan perilaku dengan tata krama, sopan santun, dan rasa Memahami makna tata krama, sopan santun, dan rasa Menyajikan contoh perilaku tata krama, sopan-santun, dan rasa Tujuan PembelajaranPeserta didik mampuMendiskripsikan pengertian tata krama dengan dalil naqli tentang tata krama dengan contoh perilaku tata krama dalam kehidupan sehari-hari..Berperilaku tata krama dalam kehidupan hikmah perilaku tata krama dalam kehidupan pengertian santun dengan dalil naqli tentang santun dengan contoh perilaku santun sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan santun sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan hikmah perilaku santun sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan pengertian malu dengan dalil naqli tentang malu dengan contoh perilaku malu sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan hikmah perilaku malu sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan malu sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283 dan hadis terkait dengan Proses Pembelajaran1. Persiapana. Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu dapat berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca, atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan metode yang akan Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok Menyampaikan tujuan Pelaksanaana. Untuk menguasai kompetensi ini, guru menerapkan pendekatan saintifik mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan sesuai karakteristik materi pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Penerapan pendekatan saintifik ini, guru dapat mengintegrasikan dan memilih berbagai model/strategi/ metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, sehingga mampu menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenagkan, baik secara individual maupun kelompok. Guru disarankan secara fleksibel menerapkan model discovery learning, active learning, cooperative learning, kontekstual, problem based learning, dan project based learning sesuai tujuan Proses pembelajarannya sebagai meminta peserta didik untuk mengkaji dan mencermati gambar di kolom “Renungkanlah”.Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil kajiannya dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil kajian dan pencermatannya peserta didik membaca percakapan yang ada pada kolom “ Dialog Islami”.Peserta didik mengemukaan isi dari percakapan dan hasil memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 1“ mengamati dan mencermati gambar yang ada pada pembahasan tentang bagian “Tata Krama” dan memberikan didik mengemukaan hasil pencermatannya dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang hasil pengamatan didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 2“ membaca menjabarkan isinya serta isi kandungannya yang dilengkapi dengan ilustrasi yang ada pada kolom tata krama dan memberikan didik mengemukaan hasil pencermatan dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok mengkaji dan mendiskusikan tentang tata bergantian, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang materi membimbing siswa untuk membaca manfaat tata memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang manfaat tata didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 3 “ membaca al-Baqarah/283 dan mendiskusikan isi dan kandungannya yang dilengkapi dengan ilustrasi yang ada pada kolom santun dan memberikan didik mengemukaan hasil dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang hasil pengamatan didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi tentang bergantian, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 4 “ membaca hadis dan mendiskusikan contoh perilaku malu yang ada pada bagian pembahasan tentang malu dan memberikan didik mengemukakan hasil dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang di- kemukakan peserta didik tentang hasil pengamatan didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi tentang bergantian, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 5 “ melengkapi tabel dan mendiskusikan manfaat santun, dan malu serta memberikan didik mengemukakan hasil dan memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang hasil pengamatan membimbing peserta didik membaca Cerita Fiksi ”Malu kepada Allah Swt.”.Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah meminta peserta didik untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada kolom” Refleksi Akhlak Mulia”.Guru membimbing peserta didik untuk melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas siswa 6”, membaca kisah teladan ”Kejujuran Seorang Penggembala Domba”.Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom “Rangkuman”.Pada kolom “Ayo Berlatih”, a Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian. b Meminta peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada pada poin didik mempelajari materi Jujur, Santun, dan Malu dengan bimbingan dan arahan orang tua pada saat di setiap akhir pembelajaran guru memberikan nasihat kepada peserta didik agar mengambil hikmah dari materi yang dipelajari dan mempraktikkannya dalam kehidupan PenilaianGuru melakukan penilaian terhadap peserta didik Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan, Penilaian PengayaanDalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diberikan materi tambahan contoh-contoh perilaku jujur, santun dan malu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengerjakan soal yang terkait dengan contoh-contoh perilaku jujur, santun dan malu dalam kehidupan sehari-hari. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.G. RemedialBagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru menjelaskan kembali materi tentang “Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu” dan melakukan penilaian kembali lihat poin E dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contohnya boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran 30 menit setelah pulang sekolah.
Materiini berkaitan dengan topik mengasah pribadi yang unggul dengan tatakarama ,santun dan malu. seseorang disebut tatakrama apabila berkata apa adanya dan sesuai akan melahirkan ketenangan. santun yaitu berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. sedangkan malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek
- Tata krama, sopan santun dan rasa malu perlu diterapkan dalam berperilaku di kehidupan Tata Krama Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Jadi bila ditarik kesimpulan, tata krama merupakan adat sopan santun atau kebiasaan sopan santun. Tata krama, adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua sudah melatih untuk menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua juga melatih bagaimana cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku tersebut menjadi kebiasan. Tata krama juga bisa berarti kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar-manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama kelamaan dapat merambat ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama pun telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara sesama Sopan Santun Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali. Menurut modul pembelajaran kelas IX dari Kemendikbud, kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain pun merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja, karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang Memiliki Rasa Malu dalam Kehidupan Pengertian Malu Malu adalah sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Hal ini seperti disampaikan Abu Hurairah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” Muslim Memiliki rasa malu bukan berarti tidak percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek teman-temannya, atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di depan kelas. Terhadap hal-hal yang baik dan positif tidak boleh ada perasaan malu, karena rasa malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT, bukan karena selain-Nya Pada saat kita malu berbuat sesuatu tanyalah kepada hati kita “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan?” Jika bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder, atau rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Malu sendiri berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah SWT. Manfaat Malu Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila seseorang memiliki perasaan malu 1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT. 2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak. 3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi juga 7 Cara Mengajari Perilaku Sopan dan Santun pada Anak Sejak Dini Perilaku Jujur, Amanah, Istiqomah Arti dan Hikmahnya dalam Islam Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Agung DH
RPPMengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu (PAI Kelas 9 SMP/MTs) Meyakini bahwa berbakti dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa malu adalah ajaran pokok agama 2.7 : Menunjukkan perilaku dengan tata krama, sopan santun, dan rasa malu. guru menjelaskan kembali materi tentang "Mengasah Pribadi yang Unggul
Contoh Soal dan Jawaban PAI Kelas 9 BAB 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Berikut ini adalah contoh soal penilaian tengah semester PTS PAI Kelas 9 BAB 3 1. Seseorang yang berkata apa adanya dan sesuai kenyataan disebut . . . .a. optimis b. santunc. jujur d. maluJawaban c. jujur2. Lawan dari jujur adalah . . . .a. dusta b. angkuhc. pamer d. cerobohJawaban a. dusta 3. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa kejujuran akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke …a. surga b. nerakac. kebaikand. kebahagiaanJawaban a. surga يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا 4. Menurut QS. Al-Ahzab 33 ayat 70 di atas, Allah Swt. memerintahkan orang-orang beriman untuk . . . .a. bertakwa dan berikhtiar b. bertakwa dan berkata benarc. jujur dan santun d. santun dan malu Jawaban b. bertakwa dan berkata benar 6. Berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik merupakan pengertian . . . .a. santun b. rendah diric. malu d. tawadu’Jawaban a. santun7. Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al-Asyaj Al-Ashri “Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan …” Ibnu Majaha. jujurb. maluc. penyabard. pemberaniJawaban b. malu8. Santun mencakup dua hal, yakni . . . .a. santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan b. santun dalam hati dan menjaga perasaan orang lain c. bertingkah laku baik dan ramah d. rendah hati kepada orang lain dan lemah lembutJawaban a. santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan 9. Salah satu manfaat sifat santun adalah . . . .a. menjadikan diri kita mudah diterima orang lain b. menjadikan diri kita mudah dipermainkan orang lain c. hidup menjadi tertekan dan gelisah d. sering merasa rendah diri di hadapan orang lainJawaban a. menjadikan diri kita mudah diterima orang lain10. Menahan diri dari perbuatan jelek, serta merasa sangat tidak enak hati jika melakukan perbuatan tercela adalah pengertian . . . .a. percaya diri b. santunc. optimis d. maluJawaban d. malu11. Menurut hadis nabi bahwa iman ada . . . cabang dan malu merupakan sebagian dari iman. a. 70 b. 50c. 60 d. 40Jawaban a. 7012. Berikut ini adalah sifat malu yang tepat . . . .a. Malu menghadiri pengajian umum b. Malu tidak mengerjakan PR c. Malu diejek teman bila berjilbab d. Malu salat berjama’ah di masjidJawaban b. Malu tidak mengerjakan PR13. Ukuran kemuliaan seseorang bukan dilihat dari harta dan jabatannya, melainkan dari kualitas … kepada Allah santunnyab. jujurnyac. malunyad. takwanyaJawaban d. takwanya14. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Berikut ini yang BUKAN merupakan contoh dari sikap santun di sekolah adalah …a. berpaling muka jika bertemu dengan temanb. menghormati Bapak/ Ibu guru dan staf tata usahac. menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelasd. menyapa teman dengan ucapan “assalamu’alaikum” sambil tersenyumJawaban a. berpaling muka jika bertemu dengan teman 15. Perhatikan kutipan hadits berikut والحياء شعبة من الإيمان “Wal haya^ syu’batun minal imaan” Dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud dan Imam an-Nasaa’i tersebut disebutkan bahwa malu termasuk salah satu cabang dari …a. Imanb. Islam c. Ihsand. IkhtiyarJawaban a. Iman Demikianlah modul BDR PAI Kelas 9 BAB 3 online dengan topik Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan di program pembelajaran individu PPI lainnya Pages 1 2
MengasahPribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu. Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Menurut Q.S Ali Imran/33 : 77 bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari Allah Swt. Dalam al-Ahzab/33:70 Allah Swt. memerintahkan orang-orang beriman untuk bertakwa
SoalAyo Berkatih Bab 9 PAI Kelas 9 Hal 196 Semester 2. Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu. A. Pilihan Ganda. 1. Hadis Rasulullah menyatakan bahwa orang yang tidak menyayangi orang yang lebih kecil dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar
1KC8M7x. c7ahwehmcr.pages.dev/263c7ahwehmcr.pages.dev/198c7ahwehmcr.pages.dev/133c7ahwehmcr.pages.dev/561c7ahwehmcr.pages.dev/860c7ahwehmcr.pages.dev/592c7ahwehmcr.pages.dev/154c7ahwehmcr.pages.dev/201
mengasah pribadi yang unggul dengan tata krama santun dan malu